Asia Panas, China Terjunkan Militer 'Kepung' Taiwan
15 Oktober 2024
Edit
Jakarta, CNBC Indonesia - Tensi geopolitik di wilayah Taiwan memanas. China mengatakan telah menurunkan militernya di sekitar pulau itu untuk menggelar sebuah latihan, Senin (14/10/2024).
Mengutip AFP, Kementerian Pertahanan China menyebut bahwa kegiatan latihan ini dinamai 'Joint Sword-2024B'. Latihan ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan operasi gabungan pasukan komando Beijing di sekitar pulau yang juga bernama Formosa itu.
"Latihan itu berlangsung di daerah di Utara, Selatan, dan Timur Pulau Taiwan," kata Juru Bicara Komando Teater Timur militer China, Kapten Li Xi.
"Latihan itu berfokus pada subjek patroli kesiapan tempur laut-udara, blokade di pelabuhan dan daerah utama, serta serangan terhadap target maritim dan darat, juga perebutan keunggulan menyeluruh," tambahnya.
China terus mencoba untuk mengklaim Taiwan sebagai bagian integral dari wilayah kedaulatannya. Beijing juga telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, dengan mengirimkan pesawat tempur dan kapal perang yang hampir konstan hadir di sekitar perairan pulau itu.
Pemerintah China, yang dipimpin Presiden Xi Jinping, juga tidak mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan untuk membawa pulau yang dikelola secara demokratis itu di bawah kendalinya. Di sisi lain, Taipei, yang mendapatkan dukungan Amerika Serikat (AS), menegaskan mereka merupakan negara yang berdaulat.
Diyakini tindakan China ini merupakan tanggapan atas pidato Presiden Taiwan Lai Ching Te selama perayaan Hari Nasional di pulau itu minggu lalu. Lai, yang menjabat pada bulan Mei, telah lebih vokal daripada pendahulunya Tsai Ing Wen dalam membela kedaulatan Taiwan.
Dalam pidatonya pada hari Kamis, Lai berjanji untuk 'menolak aneksasi' pulau itu. Ia menegaskan Beijing bahwa Taipei 'tidak tunduk satu sama lain'. Hal ini membuat China geram. Beijing selama ini telah menyebut Lai sebagai seorang 'separatis'.
Menurut Kapten Li, latihannya berfungsi sebagai peringatan keras terhadap tindakan separatis pasukan 'Kemerdekaan Taiwan'. "Ini adalah operasi yang sah dan perlu untuk menjaga kedaulatan negara dan persatuan nasional," tegasnya.
Sumber : cnbcindonesia.com